BUNGA BANGKAI
Selain rafflesia, bunga raksasa lain yang dikenal
masyarakat adalah bunga bangkai atau suweg raksasa Titan Arum (Amorphpophallus
titanium). Jenis ini hanya endemik tumbuh di kawasan hutan di Sumatera.
Berbeda dengan rafflesia, bunga bangkai titan
arum ini berwarna krem pada bagian luar dan pada bagian yang menjulang.
Sedangkan mahkotanya berwarna merah ke-ungu-an. Sekilas bentuknya saat mekar
terlihat seperti bunga terompet. Bila rafflesia hanya melebar, bunga bangkai
tumbuh menjulang tinggi. Ketinggian bunga bangkai jenis amorphophallus
titanium ini bisa mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m.
Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku
talas-talasan (araceae). Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk
terbesar di dunia. Berbeda dengan rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah
lain, bunga bangkai dapat di budi daya. bila rafflesia parasit pada tumbuhan
rambat, bunga bangkai tumbuh di atas umbi sendiri.
Bunga ini mengalami 2 fase dalam hidupnya yang
muncul secara bergantian dan terus menerus, yaitu fase vegetatif dan generatif.
Pada fase vegetatif, di atas umbi akan muncul batang tunggal dan daun yang
sekilas mirip dengan pohon pepaya. Tinggi pohonnya bisa mencapai 6 m. Setelah
beberapa tahun, organ generatifnya akan layu kecuali umbinya. Apabila
lingkungan mendukung, dan umbinya memenuhi syarat pohon ini akan digantikan
dengan tumbuhnya bunga bangkai. Tumbuhnya bunga majemuk yang menggantikan pohon
yang layu merupakan fase generatif tanaman ini.
Bunga baru bisa tumbuh bila umbinya memiliki
berat minimal 4 kg. Bila cadangan makanan dalam umbi kurang atau belum mencapai
berat 4 kg, maka pohon yang layu akan di gantikan oleh pohon baru.
Selain itu, bunga bangkai merupakan tumbuhan
berumah satu dan protogini, dimana bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu
diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan
sendiri. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini, seperti pada rafflesia,
berfungsi untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Setelah masa
mekarnya (sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu. Dan akan kembali
melewati siklusnya, kembali ke fase vegetatif, dimana akan tumbuh pohon baru di
atas umbi bekas bunga bangkai.
Apabila selama masa mekarnya terjadi pembuahan,
maka akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji pada bagian bekas
pangkal bunga. Biji-biji ini bisa ditanam menjadi pohon pada fase vegetatif.
Biji-biji inilah yang sekarang dibudidayakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar